Skip to main content

2012-01-17 Pengantar Studi Ilmu Hadits

Manna-Khalil-Al-Qaththan.jpg

Segala Puji hanya bagi Allah, kita memuji, meminta tolong, memohon ampun, dan berlindung pada-Nya dari keburukan diri kita dan kejahatan amal kita. Barang siapa yang  diberi hidayah oleh Allah maka dialah orang yang mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang disesatkan oleh-Nya maka tidak ada yang akan menjadi penolong dan penuntunnya. Kita bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan ita bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Wa ba’du…

Berikut ini adalah beberapa tema sederhana yang berkaitan dengan sejarah As Sunnah dan Ilmu-ilmu Hadits. Saya ketengahkan untuk para pengkaji dengan metode yang mudah agar dapat dijadikan pegangan bagi penuntun mereka dalam mengkaji As Sunnah, serta membaca apa yang dipersembahkan oleh para ulama terpercaya, baik berupa kaidah, prinsip,metode yang menggambarkan metodologi riset ilmiah di kalangan kaum muslimin secara benar. (Dalam metodologi itu) menjadi jelas bahwa sebuah nash tidak dapat dijadikan pegangan hingga para perawinya diteliti. Derajat masing-masing mereka diketahui baik dari segi kelurusan pribadinya (‘adalah) dan kekuatan hafalannya (dhabth). Demikian pula kejelasan persambungan sanad dan tidak adanya unsur syadz dan illat di dalamnya. Bila nash itu telah “selamat” maka langkah selanjutnya adalah memahami makna dan menggali hukum yang dapat disimpulkan dengan cara yang telah ditetapkan.

Hanya kepada Allah saya memohon untuk menunjukkan pada kita jalan yang lurus.

Manna’ bin Khalil Al Qaththan

Profesor dan pembimbing pascasarjana

di Universitas Islam Imam Muhammad bin Su’ud.


sumber: hasanalbanna.id