2011-12-12 Pekerjaan Besar dan Pekerjaan
Di antara keajaiban hati para pahlawan mukmin sejati adalah cara mereka mengapresiasi karya-karya mereka. Mereka tidak pernah memandang karya-karya besar mereka secara berlebihan, tetapi mereka juga tidak pernah meremehkan pekerjaari-pekerjaan kecil yang mereka lakukan.
Besar kecilnya suatu karya atau pekerjaan tidaklah ditentukan oleh satu faktor saja. Misalnya, faktor kemampuan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi cara penilaian terhadap suatu karya dan pekerjaan seorang pahlawan. Misalnya, tingkat kebutuhan saat itu, kesinambungannya dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, atau dengan pekerjaan-pekerjaan sesudahnya, luas wilayah distribusi manfaat, tingkat kemampuan pelaku, tingkat keterlibatan orang lain, banyaknya daya dukung, dan seterusnya. Kata kunci yang dapat menyimpul semua faktor tersebut adalah ketepatan. Yaitu, pekerjaan itu tepat pada waktunya, tepat pada sasarannya, tepat pada tempatnya, tepat pada orangnya, tepat pada niatnya, tepat pada caranya, dan tepat pada cost-nya.
Akan tetapi, bagaimanakah cara kita menilai tingkat ketepatan? Jawabannya adalah pada strategi. Strategilah yang menentukan nilai dari sebuah pekerjaan. Individu dan pekerjaannya dalam sebuah strategi adalah unit-unit yang tidak berdiri sendiri.
Strategilah yang menentukan jenis pekerjaan dan orang yang tepat untuk pekerjaan itu. Jika dalam strategi itu ditentukan bahwa seseorang harus melakukan suatu pekerjaan yang ‘tidak terlihat’ dalam waktu lama, maka ia harus melakukannya. Dan letak kepahlawanannya ada pada keikhlasannya, pada diamnya, dan pada penyelesaian pekerjaan itu pada waktunya. Demikian juga sebaliknya.
Dalam kerangka strategi itu, kita mungkin akan menemukan kenyataan-kenyataan yang boleh jadi paradoks dalam pandangan kasat mata kita. Apa yang kita duga sebagai pekerjaan-pekerjaan besar, ternyata mempunyai nilai yang kecil dalam kerangka strategi tersebut. Demikian juga sebaliknya.
Para pahlawan mukmin sejati tidak pernah memandang dirinya lebih besar dari strategi. Sebaliknya, ia menyerahkan dirinya untuk menjadi salah satu instrumen dari strategi tersebut. Demikianlah, Rasuluilah saw pernah bersabda, “Jangan pernah meremehkan suatu kebaikan walaupun itu kecil.”
Padanan dari ketepatan dalam bahasa agama kita adalah hikmah. Dan inilah hikmah yang dimaksud oleh Allah sebagai sumber dari semua kebaikan. Allah SWT berfirman, “…Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak….” (Al-Baqarah: 269).
Akan tetapi, para pahlawan mukmin sejati itu sama-sama menyimpan sebuah impian di kedalaman jiwa mereka. Mereka semua bermimpi untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan unggulan yang menjadi alasan utama bagi Allah untuk memasukkan mereka kedalam surga-Nya. Seorang sahabat pernah meminta kepada Rasulullah SAW agar beliau mendoakan dirinya kepada Allah SWT untuk dimasukkan ke dalam surga.
Rasulullah saw lalu mengatakan kepada sahabat tersebut, “Bantulah aku (agar doamu ter-kabul) dengan memperbanyak sujud.”
Itulah amal unggulannya. Dan apakah amalan unggulan Anda, hai calon pahlawan?
sumber: hasanalbanna.id