Skip to main content

2011-12-12 Pekerjaan Besar dan Pekerjaan

Muhammad-Anis-Matta1.jpg

Di  antara  keajaiban  hati  para  pahlawan  mukmin  sejati  adalah  cara  mereka mengapresiasi karya-karya mereka. Mereka  tidak pernah memandang karya-karya besar mereka  secara  berlebihan,  tetapi mereka  juga  tidak  pernah meremehkan pekerjaari-pekerjaan kecil yang mereka lakukan.

Besar  kecilnya  suatu  karya  atau  pekerjaan  tidaklah  ditentukan  oleh  satu  faktor  saja. Misalnya,  faktor  kemampuan. Ada  banyak  faktor  yang mempengaruhi  cara  penilaian terhadap suatu karya dan pekerjaan seorang pahlawan. Misalnya, tingkat kebutuhan saat itu,  kesinambungannya  dengan  pekerjaan-pekerjaan  sebelumnya,  atau  dengan pekerjaan-pekerjaan  sesudahnya,  luas wilayah  distribusi manfaat,  tingkat  kemampuan pelaku,  tingkat  keterlibatan  orang  lain,  banyaknya  daya  dukung,  dan  seterusnya. Kata kunci yang dapat menyimpul  semua  faktor  tersebut adalah ketepatan. Yaitu, pekerjaan itu  tepat  pada  waktunya,  tepat  pada  sasarannya,  tepat  pada  tempatnya,  tepat  pada orangnya,  tepat  pada  niatnya,  tepat  pada  caranya,  dan  tepat  pada  cost-nya.

Akan  tetapi,  bagaimanakah  cara  kita  menilai  tingkat  ketepatan?  Jawabannya  adalah pada  strategi.  Strategilah  yang menentukan  nilai  dari  sebuah  pekerjaan.  Individu  dan pekerjaannya  dalam  sebuah  strategi  adalah  unit-unit  yang  tidak  berdiri  sendiri.

Strategilah yang menentukan  jenis pekerjaan dan orang yang  tepat untuk pekerjaan  itu. Jika  dalam  strategi  itu  ditentukan  bahwa  seseorang  harus melakukan  suatu  pekerjaan yang  ‘tidak  terlihat’  dalam  waktu  lama,  maka  ia  harus  melakukannya.  Dan  letak kepahlawanannya  ada  pada  keikhlasannya,  pada  diamnya,  dan  pada  penyelesaian pekerjaan itu pada waktunya. Demikian juga sebaliknya.

Dalam kerangka strategi  itu, kita mungkin akan menemukan kenyataan-kenyataan yang boleh  jadi  paradoks  dalam  pandangan  kasat  mata  kita.  Apa  yang  kita  duga  sebagai pekerjaan-pekerjaan besar, ternyata mempunyai nilai yang kecil dalam kerangka strategi tersebut. Demikian juga sebaliknya.

Para pahlawan mukmin  sejati  tidak pernah memandang dirinya  lebih besar dari strategi. Sebaliknya,  ia menyerahkan dirinya untuk menjadi  salah  satu  instrumen dari strategi  tersebut.  Demikianlah,  Rasuluilah  saw  pernah  bersabda,  “Jangan  pernah meremehkan suatu kebaikan walaupun itu kecil.”

Padanan  dari  ketepatan  dalam  bahasa  agama  kita  adalah  hikmah. Dan  inilah  hikmah yang dimaksud oleh Allah sebagai sumber dari semua kebaikan. Allah SWT berfirman, “…Dan  barangsiapa  yang  dianugrahi  al  hikmah  itu,  ia  benar-benar  telah  dianugrahi karunia yang banyak….” (Al-Baqarah: 269).

Akan tetapi, para pahlawan mukmin sejati  itu sama-sama menyimpan sebuah  impian di kedalaman  jiwa mereka. Mereka  semua  bermimpi  untuk  dapat melakukan  pekerjaan-pekerjaan unggulan yang menjadi alasan utama bagi Allah untuk memasukkan mereka kedalam  surga-Nya.  Seorang  sahabat  pernah  meminta  kepada  Rasulullah  SAW  agar beliau  mendoakan  dirinya  kepada  Allah  SWT  untuk  dimasukkan  ke  dalam  surga.

Rasulullah  saw  lalu mengatakan  kepada  sahabat  tersebut,  “Bantulah  aku  (agar  doamu ter-kabul) dengan memperbanyak sujud.”

Itulah amal unggulannya. Dan apakah amalan unggulan Anda, hai calon pahlawan?


sumber: hasanalbanna.id