2021-09
- 2021-09-12 📈 tanya tentang investasi saham, sampai disebut yakin itu sampai sedalam apa saja?
- 2021-09-18 📈 pbv dan value trap
- 2021-09-20 📈 kuncinya adalah high dy, bukan high dividend. kiat jhp 1.
- 2021-09-22 📈 mengapa perlu diversifikasi? kiat jhp 2
- 2021-09-23 📈 perhitungan balik modal dari dividen dan keuntungan hold forever. kiat jhp 3
2021-09-12 📈 tanya tentang investasi saham, sampai disebut yakin itu sampai sedalam apa saja?
sepanjang yg kamu bisa baca dude. intinya adalah kamu paham kenapa company kamu masih punya story growth yg bagus untuk fast growth, aset yg seksi untuk asset play ataupun story turnaround yg terkonfirmasi seperti efisiensi biaya dan peningkatan penjualan.
kamu hrs paham bisnis dari emiten yg kamu beli dan bukan cuma liat dari ratio2 saja tanpa kamu paham perusahaan yg kamu beli.
untuk turnaround ada 2 parameter besar yg harus terpenuhi:
- efisiensi biaya karena dari perusahaan jelek ke bagus harus lakukan hal ini. klo efisiensi biaya bersifat permanen dan bukan one time moment maka ini hal yg dicari. jadi harus paham kenapa biaya bisa turun. apakah efisiensi yg dilakukan atau memang cuma karena bahan baku turun yg sesekali aja
- masih memiliki ruang growth yg baik untuk penjualan dan laba.
walaupun secara logika makin banyak penjualan harusnya makin banyak laba. tapi ada perusahaan yg makin banyak jualan malah makin rugi.
jika kamu liat perusahaan wah laba bisa naik 30% tahun lalu. maka pertanyaannya, apakah bisa naik terus 30% ampe 10 tahun kedepan? klo kamu jawab bisa maka alasannya apa?
jika kamu ga paham maka kamu akan beranggapan emiten coal laba akan naik terus 100% tiap tahun kaya tahun ini. padahal harga komoditas akan ada titik tertinggi yg bisa dicapai.
jika kamu cuma liat angka didalam lk tanpa bisa mengerti story dibalik angka itu maka kamu akan sulit punya keyakinan(conviction) didalam analisa kamu.
memahami 1 bisnis perusahaan tidaklah mudah apalagi untuk investor yg baru masuk.
kenapa investor ritel kecil kaya saya sebaiknya batasin jumlah saham didalam porto agar bisa konsisten mengikuti perkembangan kinerja emiten dari lk, mengikuti pemaparan management didalam pubex/corporate update dan memahami faktor2 apa saja yg berkaitan ama kinerja emiten kita.
2021-09-18 📈 pbv dan value trap
ada pertanyaan yg masuk kepada saya. jika saya seorang value investor kenapa saya tidak memiliki saham dengan pbv sangat rendah yg cukup terkenal? (jangan tanya saham apa yg saya maksud, karena saya menghormati temen2 yg saya kenal memiliki saham ini. jadi saya gak akan jawab saham apa ini).
value investing dalam pengertian saya adalah beli perusahaan bagus dan murah. 2 syarat itu harus terpenuhi.
jika kualitas perusahaan itu gak bisa dibilang bagus maka setidaknya saya harus baru beli sudah untung seperti saham asset play ataupun cyclical di momen harga yg terlalu menarik.
saya suka pbv rendah jika memang besar nilai ekuitas itu saya rasa legit.
mari kita lihat contoh di gambar yg saya berikan.
perusahaan ini terkenal karena pbv rendah dibawah 0.5. perusahaan dengan ekuitas 22t terdiri 10t dari saldo laba ditahan. 12t yg entitas induk
laba ditahan merupakan akumulasi saldo laba perusahaan. sehingga perusahaan ini memiliki keuntungan diatas kertas yg baik. sehingga nilai per 5x.
loh jadi bagus dan murah donk klo gitu?
jika perusahaan punya laba, maka ada 4 hal yg bisa dilakukan untuk memanfaatkan laba. yaitu:
- ekspansi – belanja modal sehingga penjualan bisa meningkat atau ongkos produksi lebih efisien
- buyback – sehingga jumlah saham beredar tambah dikit, roe tambah besar dan valuasi tambah menarik
- dividend – biar investor dpt uang jajan
- bayar hutang – mengurangi beban bunga dan likuiditas membaik.
tetapi yg unik perusahaan dengan saldo laba ditahan yg besar tidak melakukan keempat hal tersebut malah melakukan hal kebalikan yaitu rajin ri/pp yg bahasa gampangnya minta investor setor duit buat tambah modal perusahaan.
uniknya lagi dari laba ditahan 10t, saldo cash tidak ada 100m.
8t hampir semuanya ke aset tetap.
dashyatnya dari aset tetap 8t, 3t adalah goodwill. dimana goodwill ini adalah selisih harga akuisisi dengan harga buku ketika akuisisi terjadi.
hal ini sudah cukup membingungkan saya terlepas dari beberapa transaksi pasar modal lain yg ada.
kalau ini membuat saya tidak nyaman maka apa yg saya lakukan? skip karena selalu masih ada pilihan lain yg lebih menarik yg lbh masuk akal capital allocation nya.
next saya akan membuat anda lebih bingung lagi dengan memberikan contoh perusahaan pbv besar yg justru malah bisa terlihat murah.
saya suka buat anda bingung agar anda melek buat belajar dan tidak terpaku hanya hafalin ratio, beli cuma berdasarkan screening, bangun mini market saham dan nyangkut.
btw please jangan tanya emiten apa yg saya maksud baik di comment or di dm karena ada orang personal yg saya kenal pribadi koleksi saham2 ini. demi hormatin mereka, saya gak akan jawab emiten apa yg saya maksud dengan si pbv murah dan pbv mahal yg saya maksudkan di tulisan berikut.
-thowilz-
2021-09-20 📈 kuncinya adalah high dy, bukan high dividend. kiat jhp 1.
sumber : haniputranto @ stockbit
kuncinya adalah high dy bukan high dividend
kiat aman investasi saham 1
$ihsg $dmas $ptba $antm $clpi
akhir-akhir ini tidak sedikit investor baru yang masuk bursa saham melalui pengaruh influencer. biasanya masih unyu, belum banyak belajar. padahal investasi saham menuntut kemandirian dalam mengambil keputusan, bukan ikut-ikutan. perlu belajar hingga paham. bagi yang mandiri dalam mengambil keputusan bahkan sudah beli antm ketika harganya rp 360 ketika bearish, ketika banyak orang takut beli, dan masih hold sampai sekarang.
antm adalah salah satu saham yang terkenal di kalangan pemula. investor yang masuk melalui influencer mungkin tahunya hanya saham-saham seperti antm, bris, bbkp, atau bjtm padahal di bei ini ada 700-an emiten penghuninya. memang, tidak semua bagus tapi juga tidak semua jelek. harus disaring dan dipilih. untuk bisa memilih yang tepat tentu harus belajar sampai paham bukan belajar dengan cara hapalan. belajar analisa fundamental dan belajar hal lain yang diperlukan, bukan ikut-ikutan karena kalau ikut-ikutan mungkin sudah terlambat, bahkan tidak sedikit yang beli di harga pucuk.
awal-awal saya terjun ke bursa saham juga banyak melakukan kesalahan. waktu itu saya trading, pernah untung pernah juga rugi. pernah kejeblos ke saham taxi yang harganya jatuh sampai rp 50. terus saya vakum di bursa lebih dari 4 tahun. saya merasa trading tidak cocok dengan kondisi dan kesibukan saya. juga mungkin tidak cocok dengan jiwa saya. saya kemudian belajar analisa fundamental dengan membaca buku analisa fundamental dan kembali lagi ke bursa saham. akhirnya saya tidak hanya bisa memahami kondisi fundamental perusahaan tapi juga menemukan “kiat aman investasi saham dengan hasil memuaskan” saya merasa saya sudah berada di jalur yang benar. saya puas dengan kebijakan dan aturan yang saya tetapkan dalam berinvestasi saham. saya merasa ini sesuai dengan jiwa dan kondisi saya.
bagi yang sudah sering membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya, saya rasa sudah tahu kiat dan kebijakan saya dalam berinvestasi. bagi pendatang baru yang harus banyak belajar mungkin tulisan saya ini berguna. tulisan ini adalah pengalaman dan pendapat pribadi, belum tentu cocok dengan semua orang. yang jelas tidak cocok bagi yang mengikuti “trading for living”. umumnya orang yang sibuk dan punya penghasilan dari luar bursa saham cocok dengan kiat saya ini. bahkan juga pelajar dan mahasiswa. pengalaman saya pribadi dalam menjalani kiat saya ini sangat memuaskan dan nyaman. memang dalam porto saya masih ada kesalahan akibat kebijakan atau cara-cara lama saya dalam berinvestasi. tapi saya rasakan makin ke sini makin baik, sudah berhasil melewati crash akhir maret 2020.
kesibukan saya di luar bursa sebagai agen properti membuat saya bertemu berbagai macam orang termasuk orang-orang sukses entah sebagai direktur, pebisnis, pejabat, artis dan sebagainya. banyak yang bisa saya pelajari dari mereka. misalnya ketika calon buyer yang bisnisnya adalah rumah kos kemudian saya tawarkan listing saya biasanya beliau akan menanyakan roi-nya berapa? kalau roi atau return on investmen-nya cuma sekitar 3% dia langsung nolak. bagi pelaku bisnis rumah kost yang serius bukan pensiunan biasanya punya kriteria roi yang tinggi. ada yang menyebut 10%, 12%, atau 8%. selain itu juga mempersyaratkan minimal kamar harus 15. biasanya yang jumlah kamarnya sedikit, roi-nya memang kecil.
orang-orang seperti beliau itu sadar akan keberhasilan bisnis dan pengembangan dananya. hal seperti itu juga bisa diterapkan dalam investasi saham. dalam investasi saham, saya menyebutnya sebagai roe (return on equity), pengembalian atas modal sendiri. dalam istilah roi mungkin terkandung utang, dalam istilah roe tidak terkandung utang. memang seharusnya investasi saham yang aman dan sehat adalah yang pakai modal sendiri bukan utang, itupun harus pakai uang dingin yaitu uang yang tidak dipakai untuk keperluan lain paling tidak 3 tahun ke depan. semakin dingin semakin baik. roe yang saya maksud di sini adalah roe kita sebagai investor atau penabung saham bukan roe-nya emiten. roe kita berbeda dengan roe emiten.
roe emiten bisa dilihat di key stats, sedangkan roe kita bagaimana menentukannya? di paragraf ini saya coba jelaskan. kalau kita investasi saham memang bisa mendapatkan capital gain atau dividen. hanya saja perlu diingat kalau kita mendapatkan capital gain itu saham yang kita miliki harus dijual. sementara kalau kita mendapatkan dividen, saham kita masih utuh jumlah lembarnya. jadi, kalau kita mendapatkan dividen yield 8% nett misalnya, berarti aset kita menjadi: sejumlah uang cash yang kita terima yang besarnya 8% dari modal plus sekian lembar saham yang kita miliki. selain itu yang harus diperhatikan pemula adalah bahwa capital gain mungkin suatu keuntungan yang sifatnya zero sum game dalam situasi dan kondisi tertentu. atau paling tidak mendekati zero sum game dalam beberapa situasi dan kondisi. zero sum game itu artinya suatu permainan yang kalau dijumlahkan hasilnya nol, keuntungan yang satu diperoleh karena kerugian yang lain seperti dalam praktek perjudian. pemula sering tidak tahu, sikon seperti apa zero sum game itu terpenuhi. tapi bandar tahu. zero sum game jelas bukan sesuatu yang aman. maka kiat saya tidak didasarkan pada pengejaran capital gain. dividen yield lebih real dan lebih aman karena ini berasal dari pembagian laba perusahaan yang sifatnya real. selain dividen yang berupa uang cash, aset kita yang berupa lembaran saham masih utuh. harga lembaran saham itu memang bisa turun tetapi juga bisa naik ratusan persen seperti yang saya alami dengan beberapa emiten dalam porto saya, ada yang 200%, 300% bahkan 700%. dari pengalaman saya inilah saya menjadi tahu kunci “kiat aman investasi saham dengan hasil memuaskan”. inilah kuncinya, kuncinya adalah dividend yield (dy). dy yang memadai, di atas suku bunga deposito. dan emiten yang berpotensi memberikan dy tinggi ini banyak, gak bisa dihitung dengan jari tidak seperti beberapa emiten yang dikenal melaui influencer di atas yang bisa dihitung dengan jari. dy inilah roe bagi kita sebagai investor sebagai penabung saham. kalau kita memegang beberapa emiten high dy saya rasa investasi kita sudah berada di jalur yang benar dan aman. dan perlu anda ketahui sifat dy ini bisa tumbuh kalau kita hold forever tanpa kenaikan average price. bisa tumbuh, dy yang awalnya hanya 8%, suatu saat bisa tumbuh menjadi 15%, 20% bahkan 100% seperti terlihat di link ini https://stockbit.com/post/2570368
jadi, roe kita bisa tumbuh tidak statis. dan seharusnya tumbuh konsisten.
di sini perlu saya tegaskan dan tekankan bahwa high dy berbeda dengan high dividend. kalau anda kenal idx hd 20 atau index high dividend 20 yang berisi 20 emiten https://bit.ly/3akykwr maka di situ terlihat bahwa tidak semua anggotanya memberikan high dy. ada yang dy-nya cuma 1,3% gross, tidak lebih besar dari laju inflasi. anggota lain juga cuma 2,7% gross meski roe emiten 145%. mengapa bisa demikian?
untuk menjawabnya kita harus tahu rumus dy. rumus dy adalah:
dy = dps dibagi harga saham
dps adalah kependekan dari dividend per share atau dividen per saham. harga yang dimaksud di sini bisa harga saham saat ini, harga saham yang kita inginkan atau harga rata-rata saham (average price) yang kita miliki bila kita telah memiliki sahamnya.
kalau kita menginginkan dy tertentu dan kita ingin tahu berapa harga sahamnya maka rumus di atas tinggal diubah menjadi:
harga = dps dibagi dy dimana harga adalah harga yang kita inginkan kalau kita ingin mendapatkan dy tertentu.
misalnya dps adalah rp 80,- kita menginginkan dy 9% maka target harga saat masuk atau saat beli adalah 80/9% = 888,9 atau rp 885,- mengikuti tick harga di bursa. kalau target tersebut tidak tercapai perlu dievaluasi.
umumnya dalam data-data yang disajikan dalam key stats, dps dan dy bersifat gross, untuk mendapatkan angka netonya harus dipotong ppn 10%. tapi dividen yang masuk ke rekening kita sudah dipotong ppn. kalau dalam perhitungan kita memasukkan dps neto maka dy-nya adalah dy neto.
bila dps gross-nya adalah 80 seperti contoh di atas dan jika ingin tahu harga untuk dy 9% net, maka 80 dipotong dulu 10% atau 80 – 8 dioeroleh angka dps net 72. kemudian 72 dibagi 9% hasilnya adalah rp 800,- sudah sesuai tick di bursa saham.
dari rumus pertama di atas kita lihat bagaimana dy tinggi bisa diperoleh. dy tinggi bisa diperoleh kalau dps naik banyak atau harga saham anjlok banyak. perlu diketahui bahwa sering kali pasar saham itu berjalan tidak efisien, artinya saham yang fundamentalnya buruk tidak cepat dihukum pasar dengan penurunan harga, demikian juga saham yang fundamentalnya baik tidak segera diapresiasi pasar dengan kenaikan harga. pengetahuan dasar tentang pasar seperti ini harus anda pahami. sementara mengenai dps itu tergantung dua hal yaitu pertama tergantung fundamental emiten, yang kedua tergantung pada rups (rapat umum pemegang saham) dan biasanya tergantung psp (pemegang saham pengendali) yang suaranya mayoritas dan menjadi penentu. ada perseroan yang membagikan dividen rutin dengan rasio atau dpr (dividend pay out ratio) 50%, ada pula yang dpr-nya tidak stabil kadang 75% kadang 50%, kadang 65% kadang 40%. grafik atau data dpr bisa dilihat di rti. rumus dpr adalah dps dibagi eps dimana eps adalah kependekan dari earning per share atau laba bersih per saham.
perlu dicatat bahwa dpr besar tidak selalu menghasilkan dy tinggi demikian juga dps besar juga tidak berarti dy tinggi. ada emiten yang dpr-nya cuma 50% tapi menghasilkan dy di atas 9%. di lain pihak ada emiten yang dpr nya sekitar 100% tapi dy kita hanya 2,7% gross. jadi kalau ada kabar bahwa saham abcd termasuk high dividend mesti anda cek dulu dy-nya berapa, termasuk high atau low dy. hal itu terjadi karena harga sebagai faktor pembagi. kalau dy rendah berarti harganya tinggi. ya benar. dari sini dan dari pengalaman saya ini maka saya menetapkan bahwa kunci “kiat aman investasi saham dengan hasil memuaskan” adalah high dy, meski keputusan akhir untuk membeli suatu saham tergantung juga beberapa pertimbangan lain. namun prinsip utama tetap diperhatikan karena high dy berarti high roe bagi kita.
dengan dy tinggi atau roe kita tinggi berarti kita bisa cepat balik modal dari dividen tanpa menjual lembar sahamnya. artinya kita bisa memiliki saham secara gratis di mana saham itu masih bisa memberikan dividen secara rutin dengan yield semakin tinggi. ini adalah suatu passive income bagi kita, suatu passive income yang istimewa tentunya karena kita sudah mendapakan asetnya secara gratis. uang (dan karyawan) bekerja untuk kita kalau menurut istilahnya kiyosaki. kalau misalnya dy kita awalnya 8% nett maka dalam waktu 12,5 tahun (100% dibagi 8%) bila average price kita tidak naik sudah balik modal dari dividen. itu kalau dps-nya gak naik. tapi umumnya dps naik atau tumbuh. bila pertumbuhan dps rata-rata 7% maka dalam 10 tahun sudah balik modal, dan dy saat itu sudah menjadi 14,7% yang awalnya cuma 8%.
jelas di sini kita tidak mengejar high dpr atau high dps tapi high dy. adanya emiten yang meski dpr-nya sedang tapi bisa memberikan high dy inilah yang membuat saya tergerak membuat suatu ukuran yang namanya disebut sebagai aepd (angka efisiensi perolehan dividen). ini pertama kali saya unggah di sb dan bisa dilihat di link ini https://stockbit.com/#/post/2525905
karena high dy merupakan kunci, kunci pembuka, maka dalam beberapa tulisan terdahulu saya menyebutkan bahwa langkah pertama untuk memilih saham dari 700-an emiten di bei adalah screening dy. kemudian kita urutkan dari yang tertinggi. dari situ baru kita cek fundamentalnya seperti der (debt to equity ratio), per (price to earning ratio), pbv (price per book value), cr (cash ratio), kita pahami bisnisnya, mungkin juga perlu kita analisa lebih mendalam laporan keuangannya, kita pelajari perkembangan eps-nya, juga kita pastikan gcg-nya atau good corporate governance-nya baik. perlu juga kita lihat track record-nya, juga kita pastikan bahwa dividen yang dibagikan berasal dari laba operasional bukan dari jual aset yang cuma sekali doang. fundamental ini terkait dengan eps dan dps dimana dalam rumus pertama di atas atau rumus dy berada di atas. kalau eps dan dps tumbuh baik double digit mungkin kita perlu mengevaluasi target harga yang mungkin saja kita tetapkan terlalu rendah. saya pernah menetapkan target harga arna di bawah rp 400,- waktu itu saya pegang di harga sekitar 390,- masih ingin nambah karena jumlah masih sedikit. saat saya sibuk di luar bursa ternyata harga arna bukannya turun malah melonjak jauh di atas 400. akhirnya nambah dengan average price saya menjadi 405. untungnya eps arna 2020 naik drastis sekitar 50% dibandingkan eps 2019. saya yakin eps arna akan naik tapi kenaikan 50% tentu merupakan surprise bagi saya.
menganalisa atau memahami fundamental emiten mungkin perlu waktu lebih lama dibandingkan analisa teknikal. tetapi sekali kita memahami fundamentalnya akan terus terpakai dengan tetap meng-update kondisinya. artinya kalau harga jatuh bukan karena fundamentalnya kita bisa cepat ambil keputusan untuk beli atau nyicil. dengan fundamental yang tidak turun, jatuhnya harga akan menaikkan potensi dy yang berarti menaikkan roe kita.
di sinilah perlunya kita belajar analisa fundamental. karena perlu waktu lebih banyak maka kita perlu smart dalam analisa dan memahami fundamental emiten. ibaratnya membaca buku, kalau buku itu tebal sekali, misalnya setebal 700 halaman maka kurang smart kalau kita langsung membacanya dari halaman 1 sampai terakhir. kita perlu baca daftar isinya dulu atau ringkasannya dulu. oleh karena itu kita perlu “daftar isi” atau ringkasan. selain rasio-rasio seperti der, pbv dll, “daftar isi” atau ringkasan kondisi emiten bisa berupa berita dan public expose. bagaimana kita tahu bahwa emiten abcd telah membangun pabrik tahun 2017. tentunya bukan dengan cara membaca lk lembar demi lembar dari lk tahun 2019 ke belakang sampai 2017. kalau kita ketikkan di google emiten abcd bangun pabrik maka muncul berita. demikian juga ketika penerapan psak 71 menggerus laba bank, saya googling dulu apa itu psak 71, saya cari bank apa saja yang sudah melakukan pencadangan, kemudian saya buka lk-nya untuk bank yang sudah melakukan pencadangan dengan yang baru akan melakukan pencadangan. saya bandingkan perbedaannya. demikian juga kalau kita ingin tahu tindakan atau rencana manajemen menghadapi masa depan, kita bisa baca dulu di public expose. umumnya public expose lebih ringkas dari pada laporan tahunan. bisa juga kita lihat di web resmi masing-masing emiten.
pengalaman saya setelah melakukan screening dy sering kali yang dy-nya tinggi itu per dan pbv-nya rendah. bahkan kadang pbv rendah, per rendah, dan der rendah sekaligus ditemukan dalam satu emiten. dan kondisi seperti ini ada beberapa emiten. pbv dan der rendah tidak hanya disukai oleh penabung saham seperti saya yang ngejar passive income dari dividen tetapi juga oleh value investor. apa perbedaan kiat saya dengan value investor? seorang value investor sebenarnya trader juga cuma jangka panjang sesuai target price yang ingin dicapainya sementara saya dengan kiat saya masih mengutamakan passive income dari dividen dan ngejar dy atau roe tinggi karena sadar dy kita bisa tumbuh mencapai 20% atau 100% per tahun. jarang taking protit. jadi, dengan kiat saya tampak lebih sabar, sering membiarkan floating profit tinggi, antm floating profit 700% dibiarkan, atau scma floating profit 200% dibiarkan. kalau value investor mungkin belum mencapai 200% sudah jual sahamnya. selain itu biasanya value investor tidak mensyaratkan adanya pembagian dividen, kalau dalam kiat saya dividen harus ada bahkan mutlak, dy-nya harus memadai. kalau menurut kiat saya pnlf yang tidak pernah membagikan dividen, tidak bisa dinilai under value atau tidak meski menurut orang lain termasuk under value. value investor hanya tertarik yang under value kurang tertarik growth stock. kalau menurut kiat saya, dalam kiat saya masih terbuka terhadap growth stock untuk dibeli selama dy-nya memadai.
bukan berarti saya tidak pernah jual saham sama sekali. myoh misalnya pernah saya jual sampai habis. waktu itu saya ingin diversifikasi lebar sementara uang dingin belum ada, dividen juga belum ada. di saat yang sama harga-harga pada jatuh dan porsi myoh dalam porto saya, saya nilai terlalu besar maka saya jual myoh dengan capital gain antara 3% sd 40% (sebelumnya, di tahun 2019 saya sudah menikmati dividen gurih dari myoh). saya belikan saham-saham yang harganya sedang jatuh waktu itu dan untuk mendukung kebijakan baru saya, diversifikasi lebar dan panjang tak terbatas. myoh adalah tabungan kesayangan saya, saya screening dengan cara di atas, berdasarkan high dy. dan untuk komoditas saya persyaratkan der-nya maksimum 0,5 x atau 50%. perlu juga dicatat dan anda ketahui, untuk emiten komoditas hendaknya jangan beli saat harga komoditasnya ada di puncak. demikian juga yang bersifat siklis, jangan beli saat siklusnya di puncak. emiten yang bisnisnya bersifat siklis selain emiten komoditas adalah emiten properti, meski mungkin siklus untuk kontraktor bumn dengan kontraktor swasta agak beda.
selain myoh, juga mlpt yang gambarnya saya sertakan. saya pilih seperti pilih myoh atau yang lain, dengan cara screening high dy. mlpt milik saya pernah mengalami floating loss berbulan-bulan dan saya tidak pernah memperhatikan bandarmology. pokoknya saya beli karena lolos screening high dy. alasan saya jual bisa dilihat dipostingan saya tersebut. screening high dy adalah kunci pembuka untuk investasi yang aman dan memuaskan di pasar saham. saya merasa telah berada di jalur yang benar dan aman. sebenarnya kalau kita tidak cut loss kita masih untung dari dividen, ini dulu yang perlu dipeang, mencoba untuk selalu menghindari cut loss.
sebagaimana terlihat dalam profil saya, saya selalu katakan disclaimer selalu on. dalam beberapa tulisan sering saya katakan jangan ikut-ikutan, pahami dulu bila ingin membeli. memang perlu waktu untuk memahami dan menganlisa fundamentalnya. tapi itulah pr anda yang harus anda kerjakan.
mungkin tulisan ini cocok dengan anda mungkin juga tidak. kondisi masing-masing orang memang berbeda. atau anda sedang mempertimbangkan untuk beralih beli bitcoin. itu hak anda. hanya perlu dipertimbangkan bahwa tidak ada sesuatu itu yang harganya naik terus-terusan tanpa henti. bukan hanya saham saja yang harganya bisa jatuh. apakah itu emas, properti, bitcoin harganya bisa jatuh. mungkin anda bisa memenangkan perdebatan dengan agen properti bahwa menurut anda harga properti tidak bisa jatuh tapi hakim terakhirnya adalah mr market apakah anda akan sukses atau rugi. yang sering terjadi adalah orang sering berebutan ketika harga naik dan takut beli ketika harga berada di sekitar bottom. ini terjadi di mana saja apakah di pasar saham, pasar properti, pasar emas atau yang lain. screening high dy telah berhasil membantu saya mengendalikan diri, tidak ikut-ikutan membeli saat harga terbang dan tidak takut membeli atau nyicil saat harga jatuh atau bearish. semua orang bisa saja salah, untuk itu harus selalu belajar. saya juga terus menerus belajar. 🙏
bagi yang belum paham pengertian der, pbv bisa membaca dulu dari buku-buku yang banyak beredar.
belajarlah apalagi masih ada yang membagikan tulisan/pelajaran atau sharing pengalaman secara gratis.
di bawah saya sertakan tulisan-tulisan lama saya yang perlu dibaca untuk bahan pembelajaran.
saya juga mengucapkan terima kasih atas tulisan-tulisan yang mencerahkan dari pak juliardi @kakdr pak @thowil dan pak riki pak tatsuya.
disclaimer on. do your own research. saya telah membuat tulisan ini sebaik-baiknya menurut kemampuan saya namun uang anda tetap tanggung jawan anda sendiri.
daftar link tulisan saya yg perlu dibaca.
1️⃣ bedanya nabung saham dan deposito https://stockbit.com/post/2569526
2️⃣ capital gain dan dividend yield. antara take profit dan passive income https://stockbit.com/post/2168786
3️⃣ prinsip dasar investasi, investasi saham, dan urutan 37 emiten high dividend yield (high dy) https://stockbit.com/post/4699690
4️⃣ urutan baru 37 emiten high dividend yild (high dy) berdasarkan harga 23-12-2020 https://stockbit.com/post/5168897
2021-09-22 📈 mengapa perlu diversifikasi? kiat jhp 2
sumber : haniputranto @ stockbit
mengapa perlu diversifikasi lebar?
kiat jhp, kiat aman investasi saham 2
dalam tulisan saya terdahulu yang berjudul: kuncinya adalah high dy (dividend yield) bukan high dividend; kiat aman investasi saham 1 sudah saya jelaskan bahwa screening pertama yang kita lakukan adalah screening high dy. itu adalah tahap awal, berikutnya tentu kita lihat fundamentalnya, rasio-rasionya, juga pertumbuhan eps (earning per share) dan gcg-nya, serta bedah lk-nya bila perlu. ini link tulisan saya terdahulu:
https://stockbit.com/post/5721537
dengan screening high dy, saya sering menemukan emiten yang fundamentalnya bagus dan under value (pbv kurang dari 1). bahkan kadang der atau debt to equity ratio-nya juga kecil sehingga sangat layak dikoleksi. tentu dengan catatan bahwa kita harus berhati-hati bila yield tinggi itu terjadi pada emiten yang bisnisnya bersifat siklis dan siklusnya sedang di puncak baik karena harga produknya tinggi atau sedang booming karena kalau siklusnya turun kita sering mengalami floating loss yang sangat besar. contoh yang bersifat siklis adalah komoditas dan yang terkait properti.
mulai tulisan ini kiat saya ini, saya sebut sebagai “kiat jhp” sesuai initial nama saya. meski kiat ini ada kaitan dengan pemikiran, pengalaman, dan kondisi khusus yang ada pada diri saya pribadi tetapi juga didasarkan pada nalar publik yang bisa diterima investor lain. meski demikian tentu ada yang tidak cocok dengan kiat jhp. orang-orang yang cocok dengan tulisan saya dan kiat jhp adalah orang-orang sibuk yang memiliki income memadai dari luar bursa saham dan tetap ingin menekuni kegiatannya di luar bursa saham bukan orang yang mau terjun sebagai trader apalagi trading for living. pelajar atau mahasiswa yang hidupnya masih ditanggung orang tua juga cocok dengan kiat jhp. tapi seseorang yang baru terkena phk dengan aset bersih pribadi hanya rp 250 juta dan tak mau mencari income lain di luar bursa saham kurang cocok dengan kiat ini. orang yang terkena pensiun dini bisa cocok dengan kiat jhp bila nilai aset bersihnya setelah dipotong utang minimal rp 4,3 miliar (bandingkan tulisan saya yang berjudul: masuk sebagai investor keluar sebagai trader?https://stockbit.com/post/4017587 )
secara ringkas kiat jhp adalah cara investasi saham dengan mencari emiten berfundamental memadai di saat yield-nya tinggi (dy tinggi) dan eps yang akan datang tumbuh, minimal tidak drop. emiten-emiten tersebut dikelola dan hold forever agar dy tumbuh dan memberikan passive income memadai. dy adalah roe bagi kita sebagai investor di mana dy yang awalnya “hanya” 8,8% suatu saat bisa mencapai 100% seiring pertumbuhan bisnis emiten. kunci kiat jhp adalah high dy bukan high dividen. semua menggunakan uang dingin, yakni uang yang tidak akan dipakai untuk keperluan lain paling tidak 3 tahun ke depan. semakin dingin semakin baik. ini adalah kiat aman dengan hasil memuaskan. setelah saya jalani, selain sudah menikmati dividen gurih di atas bunga deposito juga pernah mengalami multi bagger pada beberapa portofolio.
dalam tulisan kali ini saya ingin menjelaskan mengapa perlu diversifikasi lebar dan panjang. ada 5 alasan mengapa diversifikasi panjang dan lebar itu perlu dalam kiat jhp ini, yaitu:
1️⃣ stabilitas income
2️⃣ bisa mengoleksi emiten bagus
3️⃣ meminimalkan risiko kebangkrutan
4️⃣ dinamika pasar
5️⃣ kemudahan bagi ahli waris
6️⃣ wawasan lebih luas
berikut ini penjelasannya satu per satu
1️⃣ stabilitas income
tujuan utama kiat jhp adalah mendapatkan passive income yang memadai dari dividen dan kebebasan finansial sehingga memiliki waktu luang yang cukup untuk keluraga atau memiliki waktu yang cukup untuk aktif di pekerjaan di luar bursa saham. tentu akan sangat bagus kalau income yang diperoleh itu stabil dan nantinya secara jangka panjang yield-nya bisa mencapai 100%. dy adalah roe bagi kita sebagai investor, kalau roe kita sudah 100% berarti investasi kita sudah sangat kokoh, naik turunnya dividen tidak terlalu terasa. juga saat bursa crash sekalipun kita tetap mengalami floating profit. namun dalam perjalanan waktu, untuk mencapai dy 100% itu tentu ada pasang surut income kita dari 1 emiten yang kita pegang. naik turunnya dividen yang kita terima bisa terjadi karena faktor luar maupun faktor dari dalam perseroan. kalau faktor luar buruk, misalnya pandemi seperti sekarang ini mungkin dividen yang kita terima bisa turun atau anjlok bahkan karena eps perseroan juga anjlok atau rugi. akan tetapi kalau kita pegang banyak emiten paling tidak 30-an emiten tentu tidak akan banyak terpengaruh. tentu diversifikasi semacam ini tidak hanya suatu diversifikasi yang sifatnya lebar tapi juga panjang. yang dimaksud diversifikasi lebar itu kalau kita investasi ke sektor berbeda, sementara yang dimaksud diversifikasi panjang kalau kita pegang beberapa emiten di sektor yang sama misalnya kita pegang bdmn, $bmri, $bjbr, bjtm dan asdm sekaligus. dalam kiat jhp tidak dipersoalkam kita pegang bdmn, bmri, bjbr, bjtm, asdm, admf, dan pans sekaligus meski itu semua berasal dari satu sektor yang sama, yakni keuangan. tidak semua faktor luar memperburuk kinerja emiten. bahkan dalam satu sektor saja ada beberapa emiten yang kinerjanya tetap bagus. eps bjbr dan bjtm tidak turun karena pandemi, bahkan malah naik. dan saya tidak pernah merendahkan duo bpd itu sebagai bank ndeso. tidak pernah. bjbr sudah megumumkan dps yang dibagikan tahun ini dari tahun buku 2020, tahun pandemi. dps-nya lebih besar dari tahun lalu. demikian juga diversifikasi lebar membuat faktor luar tidak terlalu berdampak buruk pada perolehan dividen kita. dari sektor lain ada juga yang tidak terpengaruh pandemi, arna bahkan eps-nya naik hampir 50%, dps-nya juga naik. pbid, $ranc, lpgi, dmas, antm, epmt, dan budi juga tidak turun eps-nya.
selain faktor luar, ada faktor dari dalam perseroan yang berpengaruh pada stabilitas dividen yang kita terima yaitu keputusan rups. sebagai investor retail atau investor minoritas kita tidak bisa memaksa rups memutuskan bahwa dpr harus sekian. kita ikut saja keputusan rups. sebelum pandemi, saya pernah mengalami emiten yang saya pegang menurunkan dpr-nya dari 70-an persen menjadi 50-an persen padahal eps-nya naik 10% dari tahun sebelumnya. saat pandemi ini bahkan ada yang dpr-nya turun dari 93% menjadi 36%.
kalau kita hanya pegang 1 atau 5 emiten tentu dividen yang kita terima naik-turun secara drastis. diversifikasi lebar dan panjang akan membuat income kita lebih stabil. tentu 30-an emiten itu tidak harus kita beli sekaligus. kalau emiten yang pertama kita beli tidak pernah kita jual maka lama-lama koleksi kita akan banyak juga. dalam kiat jhp, kita tidak pernah berpikir bahwa emiten yang kita beli akan kita jual. dalam suatu kondisi dimana modal awal kita terbatas misalnya 2,5 juta tentu kita tidak memprioritaskan membeli untr yang 1 lot-nya saja sudah 2 jutaan. dengan modal awal 2,5 juta investor sudah bisa pegang asdm, powr, nrca, dmas, pans, wege, dan bjtm.
inilah alasan utama mengapa perlu diversifikasi lebar dan panjang: agar income kita dari dividen stabil.
2️⃣ bisa mengoleksi emiten bagus
alasan kedua mengapa diversifikasi lebar perlu adalah kita bisa menemukan dan mengoleksi emiten yang secara fundamental bagus, tidak menolak emiten yang bagus tersebut hanya karena kurang likuid atau tidak likuid sama sekali. tidak sedikit emiten penghuni bei yang secara fundamental bagus dy juga tinggi di atas bunga deposito tapi kurang likuid atau tidak likuid sama sekali. dengan diversifikasi lebar emiten-emiten seperti ini tetap bisa dikoleksi dan menjadi bagian dari portofolio yang kuat dan sehat. kiat jhp tidak membatasi maksimum jumlah emiten berapa. mau membengkak menjadi 50 atau 100 emiten tidak masalah.
memang dalam kiat jhp, setelah kita membeli tidak berpikir untuk menjualnya sehingga tidak berpikir bagaimana likuiditas saham yang bersangkutan. tapi dengan diversifikasi lebar kita bisa menyebarkan dana kita pada banyak emiten sehingga seandainya perlu uang yang tidak terduga tetap bisa menjualnya tanpa kesulitan. kalau dana yang tertanam pada emiten bagus dan tidak likuid itu tidak besar (karena tersebar pada banyak emiten) tentu tidak sulit untuk menjualnya.
dalam pengalaman saya dengan myoh, saya masih merasa nyaman ketika menjualnya. sebagai informasi, myoh adalah salah satu porto saya. saya menemukan myoh dengan screening high dy, selain itu myoh juga lolos kriteria bahwa der tidak sampai 50%. untuk emiten komoditas saya membatasi der-nya maksimum 50%. bagi debagian orang, terutama big fund, myoh dianggap kurang liquid tapi bagi investor retail seperti saya yang nyari passive income dari dividen kondisi myoh masih lumayan liquid. awalnya saya belum menjadi penganut diversifikasi lebar. saat awal pegang myoh porsinya dalam portofolio saya mencapi sekitar 15% (dalam rupiah per total rupiah). saat crash bursa ($ihsg jatuh) akhir maret 2020, salah satu yang tidak merah adalah myoh. sementara saya belum punya uang dingin baru padahal banyak saham yang harganya murah-murah. solusinya adalah saya menjual myoh, sekalian menunjang kebijakan baru saya, diversifikasi lebar dan panjang. tahun 2019 saya telah merasakan dividen gurih dari myoh dengan yield sekitar 12%.
diversifikasi lebar dan panjang memungkinkan kita mengoleksi emiten-emiten bagus meski mungkin tidak likuid. tidak menolak emiten bagus dy tinggi hanya karena tidak likuid. emiten-emiten itu akan memperkuat porto kita.
3️⃣ meminimalkan risiko kebangkrutan
bagi orang yang saat ini berusia 30 tahunan tentu masih ingat handphone bermerk nokia atau blacberry. sekitar 15 tahun lalu mereka kuat. tetapi dengan os android dan penolakan produsen terhadap os android menjadikan popularitas mereka pudar. kita tidak tahu persis bagaimana 10 atau 15 tahun ke depan. apabila populasi mobil listrik 15 tahun ke depan sangat tinggi bagaimana nasib produsen spare part tertentu. tidak semua bagian dari mobil konvensional bisa dipakai oleh mobil listrik.
kadang kita tidak bisa memprediksi dengan pasti kondisi 15 tahun ke depan. padahal dalam kiat jhp, kita bertujuan hold forever. diversifikasi lebar dan panjang akan meminimalkan risiko kerugian akibat kebangkrutan satu atau beberapa emiten. bila 30-an emiten kita porsinya rata maka setiap emiten porsinya adalah 3,33%. apabila ada satu yang delisting atau harganya nol maka kerugiannya dari total investasi kita hanya 3,33% dikurangi dividen yang telah kita terima. kalau di awal kita telah memilih emiten yang bagus, termasuk yang tidak likuid tentu risiko kebangkrutan emiten dalam portofolio kita ini kecil apalagi terdiversifikasi lebar. semakin lama kita berinvestasi semakin banyak emiten yang menjadi portofolio kita, bahkan sangat mungkin lebih dari 30 emiten. umumnya saat bursa jatuh karena jatuhnya harga saham gorengan atau saat bursa crash seperti maret 2020 adalah kesempatan yang baik untuk melakukan diversifikasi.
dalam realitas dan pengalaman saya, porsi setiap emiten tidak sama. emiten yang saya percayai sangat bagus dan yield-nya bagus, angka efisiensi perolehan dividen (aepd) besar biasanya porsinya saya perbesar. sebagai catatan, aepd adalah ukuran yang khas dalam kiat jhp yang tidak ditemukan dalam tulisan orang lain.
ini pertama kali saya unggah di sb dan bisa dilihat di link ini https://stockbit.com/#/post/2525905
4️⃣ dinamika pasar
dinamika pasar sering memaksa kita untuk membeli saham lain. kalau saham yang telah kita beli tidak dijual maka kalau kita beli saham lain otomatis porto kita akan terdiversifikasi. dinamika pasar sering di luar perkiraan kita. kalau kita baru membeli beberapa lots saham yang kita incar terus tidak lama kemudian harga terbang terlalu cepat akan sayang kalau kita melakukan top up yang menyebabkan average price kita ikut melonjak drastis. mempertahankan average price tetap rendah selain bisa mendapatkan yield tinggi dan cepat balik modal dari dividen juga berarti kita melakukan tindakan yang baik dalam manajemen risiko karena hal itu bisa mengakibatkan floating profit yang memadai. kadang floating profit yang memadai diperlukan bila terjadi pemburukan fundamental. kalau terjadi hal yang buruk kita masih bisa keluar tanpa rugi dengan berlindung di balik keunggulan floating profit.
dalam pengalaman saya saat membeli bdmn saya pikir harga akan jatuh saat ex date maka di awal saya tidak beli banyak, hanya dua lots ternyata harga tidak jatuh, juga tidak membuat bdmn saya mengalami floating loss. akhirnya dananya saya belikan bmri, saat itu harga saham bluechip sedang berjatuhan. porto saya jadi terdiversifikasi.
dinamika pasar sering memaksa porto kita terdiversifikasi. kadang itu merupakan berkat, sehingga tidak perlu disesali.
5️⃣ kemudahan bagi ahli waris
kalau kita sebagai kepala keluarga mengalami risiko kematian, dengan porto yang sudah terdiversifikasi lebar dan seimbang maka ahli waris kita (anak atau isteri) yang mungkin sangat awam dalam dunia saham maka tidak perlu repot-repot melakukan rebalancing. dividen bisa mengalir lancar dan kontinyu.
6️⃣ wawasan lebih luas
dengan diversifikasi lebar kita dituntut mempelajari aneka bisnis yang membuat wawasan kita bertambah luas. bertambah luasnya wawasan kita sering membuat kita bisa dengan mudah melihat beberapa peluang menarik maupun bisa segera tahu ada saham tertentu yang harganya masih di sekitar bottom atau sedang menuju bottom.
dalam pengalaman saya, karena bertambah luasnya wawasan, saya menjadi tahu adanya kebijakan harga gas us$ 6 per mmbtu. ini tentu suatu peluang menarik bagi tumbuhnya industri keramik seperti arna sehingga saya bisa cepat mengambil keputusan.
dengan diversifikasi lebar saya juga cepat tahu ada emiten yang harganya masih menarik atau sedang menuju bottom. hal ini bisa menghindarkan kita untuk mengejar emiten yang harganya terbang terlalu cepat. dunia menjadi tampak luas tidak sesempit daun kelor.
demikian tulisan saya kali ini mengapa diversifikasi lebar dan panjang itu perlu.
disclaimer always on.
jangan ikut-ikutan. pahami terlebih dahulu apabila ingin membeli. dyor, do your own research. sesuaikan dengan kondisi anda. uang anda tanggung jawab anda sendiri.
selamat berlibur, happy investing.
gunakan waktu libur untuk belajar dan membaca.
2021-09-23 📈 perhitungan balik modal dari dividen dan keuntungan hold forever. kiat jhp 3
sumber : haniputranto @ stockbit
perhitungan balik modal dari dividen dan keuntungan hold forever
kiat jhp 3. kiat aman investasi saham
tulisan ini merupakan seri ketiga dari seri kiat jhp, kiat aman investasi saham dengan hasil memuaskan. dalam tulisan pertama: kuncinya adalah high dy, bukan high dividend https://stockbit.com/post/5721537 di situ dijelaskan bahwa kunci kiat aman investasi saham dengan hasil memuaskan adalah high dy atau high dividend yield, bukan high dividend. tentu dengan catatan bahwa yield itu diperoleh dari laba operasional rutin dengan dpr (dividend pay out ratio) yang konsisten bukan dari laba jual aset atau dpr tidak konsisten, saat kita riset dpr-nya 300%, tapi 0% selama ahun-tahun sebelumnya. selain itu juga perlu berhati-hati jika high dy terjadi pada emiten yang bersifat siklis dan siklusnya sedang di atas karena kalau siklus turun, bisa floating loss dan dy juga turun. emiten yang bersifat siklis yaitu emiten komoditas dan properti (termasuk konstruksi). dividend besar tidak otomatis yield (dy) besar, tapi dy besar sering bisa berarti harga murah dan under value, kadang utangnya juga kecil, der kecil. screening high dy adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam kiat jhp, kiat saya, baru kemudian diikuti dengan analisa fundamental lainnya, termasuk gcg-nya (good corporate governance).
dy adalah roe (return on equity) bagi kita sebagai investor. ini berbeda dengan roe-nya emiten. meski roe emiten tinggi, misalnya 25% tapi kalau dy-nya rendah, misal 2,5% tentu tidak lolos screening high dy atau tidak menarik untuk dikoleksi saat itu, kecuali harga turun sehingga dy-nya menjadi 6% misalnya. dy rendah berarti roe kita sebagai investor rendah. sebagaimana orang lebih senang dengan roe tinggi, demikian juga kiat jhp juga senang dengan dy tinggi sehingga bisa cepat balik modal dari dividen. namun target dy rata-rata awal yang terlalu tinggi, misalnya 12% ke atas akan membuat portofolio kita terlalu sempit tidak terdiversifikasi lebar. dalam tulisan saya kiat jhp 2, dijelaskan mengapa diversifikasi lebar dan panjang diperlukan https://stockbit.com/post/6211703 saya biasanya menggunakan target dy rata-rata di awal sekitar 8%. itu dy rata-rata, tentu dalam porto saya ada yang dy-nya 15%, 20-an persen ada yang 6% atau 4,7% seperti $antm. bahkan ada yang tinggal 3,7% karena dpr-nya diturunkan.
dalam kiat jhp, tujuan utama adalah passive income dari dividen, yang kedua adalah menumbuhkan roe kita, dan yang ketiga adalah balik modal dari dividen.
kalau kita nabung saham klmn dengan cara menyicil dan mengakumulasinya selama 1-2 tahun atau katakanlah 1-3 tahun, kemudian hold forever tanpa ada kenaikan average price dan setelah selesai akumulasi dy awal yang kita peroleh 8% misalnya, secara pukul rata kalau dps (dividend per share) sama selama bertahun-tahun kemudian maka dalam 12,5 tahun kemudian secara akumulatif kita sudah balik modal dari dividen. angka 12,5 tahun diperoleh dengan membagi 100% dengan 8%.
namun kalau ada pertumbuhan eps dan dps tentu balik modalnya dari dividen bukan 12,5 tahun. akan lebih cepat. dalam tulisan kali ini saya sajikan tabel pertumbuhan eps. dalam tabel ini, eps awal rp 100,- dpr 50% dan dps rp 50,- tabel 1 pertumbuhan eps-nya 7% per tahun atau single digit. mulai tabel 2 pertumbuhan double digit, table 2 eps tumbuh 10%, table 3 tumbuh 12%. di kolom pertama adalah angka eps, kolom kedua angka dps dan kolom ketiga akumulasi angka dps. setelah tabel, saya bahas contoh atau beberapa hal yang perlu diperhatikan
berikut ini tabelnya.
tabel pertumbuhan eps, eps awal rp 100
- bila pertumbuhan eps 7% per thn
💠 pertumbuhan dari tahun ke-1 sd 15
0️⃣1️⃣ 100,00 dps 50,00 akum 50,00
0️⃣2️⃣ 107,00 dps 53,50 akum 103,50
0️⃣3️⃣ 114,49 dps 57,24 akum 160,74
0️⃣4️⃣ 122,50 dps 61,25 akum 221,99
0️⃣5️⃣ 131,08 dps 65,54 akum 287,53
0️⃣6️⃣ 140,25 dps 70,12 akum 357,65
0️⃣7️⃣ 150,07 dps 75,03 akum 432,68
0️⃣8️⃣ 160,58 dps 80,29 akum 512,97
0️⃣9️⃣ 171,82 dps 85,91 akum 598,88
1️⃣0️⃣ 183,85 dps 91,92 akum 690,80✔
1️⃣1️⃣ 196,71 dps 98,35 akum 789,15
1️⃣2️⃣ 210,48 dps 105,24 akum 894,39
1️⃣3️⃣ 225,22 dps 112,61 akum 1.007,00
1️⃣4️⃣ 240,98 dps 120,49 akum 1.127,49
1️⃣5️⃣ 257,85 dps 128,92 akum 1.256,41
====================================
- bila pertumbuhan eps 10% per thn
💠 pertumbuhan dari tahun ke-1 sd 15
0️⃣1️⃣ 100,00 dps 50,00 akum 50,00
0️⃣2️⃣ 110,00 dps 55,00 akum 105,00
0️⃣3️⃣ 121,00 dps 60,50 akum 165,50
0️⃣4️⃣ 133,10 dps 66,55 akum 232,05
0️⃣5️⃣ 146,41 dps 73,20 akum 305,25
0️⃣6️⃣ 161,05 dps 80,52 akum 385,77
0️⃣7️⃣ 177,16 dps 88,58 akum 474,35
0️⃣8️⃣ 194,87 dps 97,43 akum 571,78
0️⃣9️⃣ 214,36 dps 107,18 akum 678,96✔
1️⃣0️⃣ 235,79 dps 117,89 akum 796,85
1️⃣1️⃣ 259,37 dps 129,68 akum 926,53
1️⃣2️⃣ 285,31 dps 142,65 akum 1.069,18
1️⃣3️⃣ 313,84 dps 156,92 akum 1.226,10
1️⃣4️⃣ 345,23 dps 172,61 akum 1.398,71
1️⃣5️⃣ 379,75 dps 189,87 akum 1.588,58
====================================
- bila pertumbuhan eps 12% per thn
💠 pertumbuhan dari tahun ke-1 sd 15
0️⃣1️⃣ 100,00 dps 50,00 akum 50,00
0️⃣2️⃣ 112,00 dps 56,00 akum 106,00
0️⃣3️⃣ 125,44 dps 62,72 akum 168,72
0️⃣4️⃣ 140,49 dps 70,24 akum 238,96
0️⃣5️⃣ 157,35 dps 78,67 akum 317,63
0️⃣6️⃣ 176,23 dps 88,11 akum 405,74
0️⃣7️⃣ 197,38 dps 98,69 akum 504,43
0️⃣8️⃣ 221,07 dps 110,53 akum 614,96
0️⃣9️⃣ 247,60 dps 123,80 akum 738,76✔
1️⃣0️⃣ 277,31 dps 138,65 akum 877,41
1️⃣1️⃣ 310,58 dps 155,29 akum 1.032,70
1️⃣2️⃣ 347,85 dps 173,92 akum 1.206,62
1️⃣3️⃣ 389,60 dps 194,80 akum 1.401,42
1️⃣4️⃣ 436,35 dps 218,17 akum 1.619,59
1️⃣5️⃣ 488,71 dps 244,35 akum 1.863,94
dari tabel di atas kita bisa memiliki cukup gambaran. memang dalam realitasnya tentu pertumbuhan eps tidak semulus tabel di atas, apalagi pertumbuhan dps-nya. namun setidaknya kita bisa melihat proyeksi masa depan apabila kita hold emiten tertentu secara hold forever atau minimal jangka panjang. emiten yang memiliki pertumbuhan eps (dan dps) lebih tinggi tentunya bisa mengembalikan modal kita lebih cepat
misalnya kita mengakumulasi emiten klmn secara nyicil selama 1-3 tahun setelah itu hold dan mempertahankan average price sahamnya tetap rp 625,-. di tahun pertama setelah kita selesai akumulasi kita mendapatkan dividen rp 50,- per share. ini berarti dy kita rp 50 dibagi rp 625 dikalikan 100% jadinya 8%. anggaplah kita abaikan dividen yang telah kita terima sebelumnya, selama masa akumulasi saham tersebut selama 1-3 tahun sebelumnya maka bila emiten klmn tersebut tumbuh 7% eps-nya persis seperti tabel 1 maka dalam 10 tahun akumulasi dps kita adalah rp 690,80. ini artinya dalam 10 tahun sudah balik modal karena modal kita rp 625 – yakni average price yang kita miliki saat membeli emiten klmn. sementara itu dy kita saat itu adalah dps th ke-10 dibagi average price kita dikali 100% atau rp 91,92 dibagi rp 625 dikalikan 100% jadinya 14,71%. nah dy yang awalnya “cuma” 8% kalau kita hold jangka panjang tanpa ada kenaikan average price bisa tumbuh hampir 2x.
apabila emiten klmn tersebut yang kita miliki dengan modal atau average price rp 625,- tumbuh seperti tabel 2 atau 3, akan lebih cepat balik modal. bila eps dan dps tumbuh 10% seperti tabel 2, tahun ke-9 sudah balik modal. dan bila tumbuh seperti tabel 3, tahun ke-8 sudah hampir balik modal. sementara itu dy di tahun ke-10 apabila tumbuh seperti tabel 2 adalah 117,89 dibagi 625 dikalikan 100% jadinya 18,86%. dan bila tumbuh seperti tabel 3, di tahun ke-10 dy nya 22,18%. dy tahun ke-10 bisa diringkaskan sbb:
bila tumbuh seperti tabel 1 dy 14,71%
bila tumbuh seperti tabel 2 dy 18,86%
bila tumbuh seperti tabel 3 dy 22,18%
tampak, bila pertumbuhan eps berbeda, dy di tahun ke-10 berbeda.
kembali ke tabel 1 yang pertumbuhannya 7% atau single digit, bila kita start dengan dy 8% atau average price saham klmn yang kita miliki rp 625,- akan tampak bahwa 10 tahun telah balik modal dengan akumulasi dps rp 698,80 dan dy tahun ke-10 adalah 14,71%. menariknya untuk rp 625,- berikutnya atau seratusan persen berikutnya tidak memerlukan waktu 10 tahun tapi cuma 5 tahun! di tahun ke-15 akumulasi dps sudah 200 persenan yaitu rp 1.256,41 atau 201%. lajunya cepat membentuk grafik parabolik. dy di tahun ke-15 itu adalah 128,92 dibagi 625 dikalikan 100% jadinya 20,63%. roe sebesar 20,63% itu termasuk besar sekali. apalagi sudah balik modal 5 tahun sebelumnya. saya rasa bila kita sudah mencapai tahap seperti ini, investasi kita sudah kokoh.
dalam kiat jhp, capital gain bukan tujuan sekedar bonus. namun kalau kita ingin mencoba mengetahuinya bisa saja. tidak akurat memang tetapi bisa saja. misalnya di tabel 1 tahun ke-10. apabila ada investor baru yang membeli saham klmn di saat hold kita memasuki tahun tahun ke-10 itu mendapatkan dy 8%, berarti harga saat itu adalah dps tahun ke-10 dibagi 8% yaitu rp 91,92 dibagi 8% hasilnya rp 1.149,- atau rp 1.140,- mengikuti tick di bursa. itulah gambaran harga saham klmn di tahun ke-10. tentu saja dy 8% adalah sangat hipotetik sekali tergantung dinamika pasar, sangat bulish atau sangat bearish, atau normal. kalau sangat bulish mungkin investor baru yang baru membeli saat hold kita memasuki tahun ke-10 itu mungkin dy-nya bukan 8% tetapi tinggal 3%. kalau dy tinggal 3% berarti harga saham klmn adalah rp 3.064,- atau rp 3.060,- mengikuti tick di bursa. namun bisa saja pasar saat tahun ke-10 itu sangat bearish atau sedang crash sehingga harga sahamnya kembali ke rp 625,-
bila harga saham klmn di tahun ke-10 adalah rp 1.140,- berarti investasi kita di saham tersebut mengalami floating profit 82,4%. jadi posisi investasi kita di saham klmn bila pertumbuhan dps dan eps 7% seperti tabel 1 adalah sebagai berikut:
dividend yield 14,71%
return on equity 14,71%
akumulasi dps rp 690,80 ++ sudah balik modal
floating profit 82,4%
suatu posisi yang sangat kokoh, dalam posisi seperti ini sudah tidak ada lagi rasa khawatir apakah bursa mau crash atau apa, tidur nyenyak, ini merupakan passive income yang sebenar-benarnya karena saat itu kita benar-benar pasif, punya banyak waktu untuk keluarga, kegiatan sosial, atau bisnis di luar bursa.
lantas apakah dalam kiat jhp taking profit menjadi tidak relevan? sudah sering saya katakan dalam tulisan-tulisan sebelumnya. kalau kita perhatikan pembahasan di atas, akumulasi dividen 100% pertama perlu waktu 10 tahun (tabel 1) tapi 100% berikutnya cuma perlu waktu 5 tahun. lebih cepat. perlu berpikir banyak untuk profit taking, kalau kita beli saham klmn di harga rp 625,- dan jual semua di harga rp 1200,- bisa nggak beli lagi di harga rp 625,-? dalam realitasnya yang beli saham $bbri di harga 2200,- maret 2020 lalu dan jual di harga 4400,- sampai sekarang tidak bisa beli lagi di harga 2200,- tentu hal seperti itu harus menjadi bahan pertimbangan.
padahal semakin lama kita hold penggandaannya semakin cepat, peningkatannya semakin cepat. kita telah memberi kesempatan sang waktu untuk menggandakan investasi kita semakin cepat
itulah keuntungan hold forever. jangan sampai kita sudah 15 tahun di bursa, tetapi tidak satu pun portofolio kita yang mencapai posisi paling tidak seperti kondisi di bawah ini:
dividend yield 15%
return on equity 15%
akumulasi dps, sudah balik modal
floating profit 82%
seperti sudah sering saya katakan bahwa dalam kiat jhp, capital gain bukanlah tujuan utama dan kalau mau melakukan profit taking jangan jual semua, paling tidak sisakan 3lots per emiten, pastikan bahwa dari awal dana yang kita investasikan berlebih tidak hanya untuk pensiun saja, bdk tulisan saya:
1️⃣bedanya nabung saham dan deposito
https://stockbit.com/post/2569526
2️⃣ capital gain dan dividend yield. antara taking profit dan passive income
https://stockbit.com/post/2168786
selain itu keuntungan dari hold forever adalah saham kita bisa menjadi lebih banyak dengan adanya aksi korporasi yang berupa stock split. saham yang awalnya hanya 3 lots, dengan adanya stock split rasio 1:5 bisa menjadi 15 lots. setelah stock split kalau kita jual 1 lot masih tersisa 93,3%, bandingkan bila belum stock split, kalau kita jual 1 lot saja sisanya tinggal 66,7%. stock split tidak hanya monopoli saham bluechip atau saham lapis pertama. kalau kita googling dengan mengetikkan frasa “stock split saham zinc” atau “stock split saham lion” maka kita tahu bahwa saham yang bukan lapis pertama tersebut, dalam sejarahnya pernah melakukan stock split.
dengan kiat jhp seharusnya banyak orang bisa berhasil. berhasil menumbuhkan dy-nya menjadi 15% dan kondisi floating profit puluhan persen.
suatu cara layak diikuti apabila cara itu memungkin sebagian besar pengikutnya bisa berhasil. memang kiat jhp tidak menawarkan hasil instan. kiat ini mengingatkan investor untuk memberi kesempatan sang waktu untuk menggandakan investasi kita semakin cepat.
dari sekian komentar yang berkaitan dengan tulisan saya belum ada yang berkomentar seperti ini: wah kalau gitu anak dan keponakan saya saya suruh nabung saham dengan kiat ini sejak usia 17 tahun sejak punya ktp, biar saat usia 32 tahun investasinya sudah kokoh. nah. selain itu bila mulai dari usia 17 tahun maka pada saat usia 32 tahun sudah melampaui aneka macam kondisi bursa baik bullish, bearish, ataupun mungkin crash. jadi saat usia 32 sudah sangat matang. keberhasilan investasi saham adalah milik banyak orang.
demikian tulisan ini. semoga tabel dan tulisan ini bermanfaat.
happy sunday, happy investing. gunakan hari libur untuk belajar sampai paham.
disclaimer always on
saya telah membuat tulisan ini sebaik mungkin dengan segala kemampuan saya, apabila ada kekeliruan dalam menghitung atau memasukkan data sifatnya tidak disengaja. dyor, do your own research. pahami terlebih dahulu apabila ingin membeli. jangan ikut-ikutan, uang anda tanggung jawab anda sendiri. sesuaikan dengan resiko keuangan anda sendiri.
saya penganut diversifikasi lebar dan panjang yang hold lebih dari 50 emiten untuk mendapatkan passive income dari dividen. tulisan saya tidak cocok untuk trading for living.
bagi yang baru pertama membaca tulisan saya silahkan baca juga tulisan saya yang lain yang berjudul:
mengerjakan pr, memahami yang dibeli. ngopi santai 3 https://stockbit.com/post/5960110
prinsip dasar investasi, investasi saham, dan urutan 37 emiten high dividend yield (high dy) https://stockbit.com/post/4699690
juga tulisan-tulisan saya yang lain.
✔ingat rumus dy adalah dps dibagi harga dikalikan 100% atau
dy = dps : harga x 100%
semakin tinggi harga, yield-nya semakin kecil. kalau dps drop karena eps drop dy akan kecil.
$itmg $ptba $ihsg